November 2014, tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2014, beberapa bulan lagi kita sudah memasuki tahun baru 2015. Tentunya terbersit harapan-harapan baru ditahun yang akan datang. Sebagian warga mungkin mendambakan lingkungan yang lebih bersih dan rapi. Memang tidak mudah untuk menciptakan lingkungan bisa terlihat bersih dan rapi sehingga nyaman untuk dilihat atau pun ditinggali. Kesadaran tiap individu sangat dibutuhkan demi terciptanya hal ini.
Padahal banyak sekali manfaat yang bisa kita rasakan jika lingkungan kita bersih dan rapi, salah satunya adalah untuk kesehatan. Lingkungan yang bersih akan menjauhkan kita dari sumber-sumber penyakit yang akan berkembang disekitar kita. Jadi memang sudah selayaknya kebersihan menjadi tanggung jawab kita bersama. Banyak cara untuk menumbuhkan kesadaran diri untuk peduli lingkungan. Salah satunya dengan mengadakan sosialisasi dan kegiatan pelestarian lingkungan.
Gb.1 Pondasi proyek MCK |
Gb.2 Larangan buang sampah di sungai |
Gb.3 Renovasi Pos Kamling |
Gb.4 Renovasi Pos Kamling |
Beberapa bulan terakhir ini memang terlihat sekali semangat warga sekitar rumahku untuk peduli terhadap lingkungan. Berawal dari lomba Gapura, Kebersihan Lingkungan dan lapangan olahraga yang diadakan beberapa waktu yang lalu, dan ternyata lingkungan RT ku menyapu bersih dua kategori diantaranya gapura dan kebersihan lingkungan. Rupanya hal ini menjadi suntikan semangat sebagian warga untuk tetap menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan, terbukti dengan adanya kegiatan-kegiatan kerja bakti yang hampir rutin dilakukan disela kesibukan warga merawat sawah masing-masing, kegiatan mereka meliputi merapikan rumput dan tanaman-tanaman dipinggir jalan dan membenahi sarana-sarana keamanan lingkungan seperti pos kamling misalnya. selain itu juga menyediakan tempat sampah disepanjang jalan poros desa, sayangnya belum ada pembedaan tempat sampah untuk sampah organik dan anorganik. Dan baru-baru ini saya temui beberapa himbauan untuk tidak membuang sampah disungai dan selokan, mengingat sekarang sudah mulai musim penghujan langkah ini sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya bencana banjir, selain itu dengan dilakukannya pembangunan sarana MCK disudut desa, tapi sayangnya baru beberapa persen saja pembangunan ini harus terhenti, yaa seperti yang bisa kita lihat pada gambar dibawah, baru sampai pembuatan pondasi awal pembangunan ini harus terhenti karena faktor biaya, sehingga sampai saat ini belum bisa dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar, tapi setidaknya sudah ada langkah nyata dari masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar .
Hal ini bisa dijadikan modal awal untuk mewujudkan program kerja Kang Yoto tahun depan yaitu "DESA CERDAS DAN SEHAT" Untuk mendukung program ini, perlu adanya sosialisasi dari pihak pemerintah, agar semakin banyak warga yang sadar akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat.
Mungkin akan lebih maksimal kalau dari pihak pemerintah kabupaten juga mendirikan semacam rumah kompos untuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, cara ini diharapkan bisa membantu masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani agar tetap bisa menjaga kesuburan tanah pertaniannya disamping penggunaan pupuk anjuran pemerintah yang sering kali susah didapat oleh petani.
Selain rumah kompos, perlu juga didirikannya pusat daur ulang. Kedua langkah ini saya kira sangat berpengaruh untuk menekan volume sampah yang dibuang ke TPA. Daur ulang gelas dan botol plastik adalah salah satu proses menuju masyarakat yang kreatif dan produktif. Dengan mengirim plastik-plastik bekas tersebut ke pusat daur ulang jika memang tidak digunakan lagi, kita bisa mendapatkan uang tambahan, uang tersebut bisa kita manfaatkan untuk kepentingan bersama. Untuk membeli bunga-bunga hias atau bibit tanaman untuk penghijauan lingkungan sekitar kita. Mungkin anda adalah warga yang memiliki jiwa kreatif bisa juga anda manfaatkan sendiri sampah-sampah bekas tersebut untuk membuat kerajinan tangan sesuai tingkat kreatifitas masing-masing individu. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, juga bisa menciptakan lapangan kerja baru dikalangan pemuda-pemuda desa, tetapi untuk hal ini saya rasa banyak warga yang ragu, karena banyak pertimbangan-pertimbangan lain, seperti modal dan pemasaran dari produk-produk mereka. Kalau menurut saya pribadi langkah-langkah kreatif seperti ini sangat perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah, mungkin dengan dilakukannya pelatihan-pelatihan daur ulang, agar pruduk yang dihasilkan semakin bernilai dan laku di pasaran.
Sebenarnya desa saya sendiri memiliki komoditi khas untuk bisa dikembangkan. "SALAK" mendengar nama buah ini tentu teman-teman semua langsung ingat desa wedi dan sekitarnya. Iyaa.. saya tinggal di Desa Tanjungharjo sebelah selatan dari Desa Wedi. 2 Desa ini sama-sama memiliki banyak sekali komoditi salak. Sayangnya sampai saat ini belum pernah ada warga kreatif yang mengolah salak menjadi sesuatu terobosan baru di pasaran Bojonegoro. Salak wedi memiliki kadar air yang lebih banyak dibanding salak pondoh atau salak Bali, selain itu rasanya juga lebih rame, ada manis, asam kadang sepet juga ada. dengan varian rasa yang lebih banyak seperti ini saya rasa salak wedi sangat berpotensi diolah menjadi sirup rasa salak atau sari salak misalnya, selama ini kan belum pernah ada tuuh sirup rasa salak:). Tetapi seperti yang sudah saya katakan diatas warga masih ragu untuk menjalankan langkah produktif ini, karena beberapa pertimbangan diatas, mungkin kalau ada peran serta dari Pemerintah pemikiran ini dapat segera terwujud.
Semoga langkah dan rencana awal ini dapat dijadikan pemicu semangat warga masyarakat di desa-desa lain di Kabupaten Bojonegoro serta dapat menjadi pertimbangan pihak Pemkab demi terciptanya Bojonegoro Bersinar tahun 2015. Dengan demikian warga akan semakin sejahtera dan lingkungan tetap terjaga dengan baik. "Ingat, seribu langkah selalu dimulai dengan langkah pertama"
Sumber :
http://yudhi-almachzumi.blogspot.com/2014/11/sambut-bojonegoro-bersinar-bersih-sehat.html
Sangat Puas
71 % |
Puas
14 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |