Upaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk menetapkan Geopark Bojonegoro sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) semakin intensif. Tim gabungan dari Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah melaksanakan kegiatan revalidasi, yaitu bedah dokumen (dossier) dan kunjungan lapangan, untuk memastikan kelayakan dan kesesuaian data sebelum dikirimkan secara resmi ke UNESCO.

Kunjungan Tim KNGI dan Bappenas ini merupakan tindak lanjut langsung dari pengiriman awal dossier Geopark Bojonegoro ke Bappenas. Kegiatan revalidasi berfokus pada dua aspek utama:

  1. Bedah Dossier (Revalidasi Dokumen): Tim melakukan verifikasi mendalam terhadap kelengkapan dan akurasi semua data geologi, biologi, arkeologi, dan budaya yang tertuang dalam dokumen pengajuan (dossier). Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap kriteria yang dipersyaratkan oleh UNESCO telah terpenuhi dan didukung oleh bukti yang kuat.
  2. Kunjungan Lapangan: Tim mengunjungi langsung situs-situs geologi dan warisan alam serta budaya yang menjadi bagian dari Geopark Bojonegoro. Kunjungan ini berfungsi untuk mencocokkan kondisi riil di lapangan dengan deskripsi yang ada di dalam dossier. Hal ini krusial untuk memverifikasi pengelolaan situs, aspek konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi lokal.

Hasil dari revalidasi KNGI dan Bappenas akan menjadi penentu apakah dokumen pengajuan Geopark Bojonegoro telah layak dan siap untuk dikirimkan ke UNESCO di Paris. Apabila dinyatakan clear (sesuai) dan lolos screening nasional, Bojonegoro akan memasuki tahapan penilaian internasional oleh tim asesor UNESCO.

Penetapan sebagai UNESCO Global Geopark tidak hanya akan meningkatkan citra Bojonegoro di mata dunia, tetapi juga diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan berkelanjutan melalui pariwisata berbasis konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat lokal.


By Admin
Dibuat tanggal 03-12-2025
18 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
87 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
7 %