Langkah strategis untuk memperkuat kemandirian desa di wilayah lingkar tambang terus dimatangkan. Pada tanggal 23 Desember 2025, Kepala Bappeda Kabupaten Bojonegoro hadir langsung memberikan arahan dalam forum diskusi pengembangan desa yang diinisiasi oleh Lembaga Lestari Muda bersama ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Kecamatan Gayam.
Pertemuan ini merupakan upaya serius untuk mengintegrasikan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dengan blueprint pembangunan daerah yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, tujuannya untuk memastikan bahwa program CSR yang diluncurkan oleh EMCL benar-benar tepat sasaran dan berbasis pada kebutuhan riil warga. Melalui forum diskusi, warga desa diajak terlibat aktif sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan program dan berkolaborasi dengan mengedepankan metode pemberdayaan masyarakat.
Salah satu poin krusial yang diangkat dalam forum ini adalah peningkatan kapasitas perencanaan bagi perangkat desa dan tokoh masyarakat. Kepala Bappeda menekankan bahwa desa-desa di Kecamatan Gayam harus mampu menyusun dokumen perencanaan yang berkualitas, sehingga bantuan dari pihak swasta seperti EMCL tidak tumpang tindih dengan dana desa maupun APBD. Desa harus memiliki skill dalam memetakan masalah dan solusi secara sistematis. Dengan kapasitas perencanaan yang kuat, masyarakat tidak hanya akan terfokus pada bantuan fisik, tetapi mampu termasuk program yang memiliki daya ungkit ekonomi jangka panjang.
Dalam forum, Kepala Bappeda juga menyampaikan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dalam merumuskan potensi desa merupakan kunci efektivitas pembangunan. Sinergi antara Lembaga Lestari Muda sebagai pendamping teknis dan EMCL merupakan wujud nyata dari perencanaan partisipatif. Melalui forum ini, Pemkab Bojonegoro ingin memastikan bahwa infrastruktur dan program pemberdayaan yang lahir dari diskusi ini selaras dengan target pembangunan jangka panjang Kabupaten Bojonegoro.
Diskusi ini juga menjadi ajang penggalian potensi lokal yang selama ini belum tergarap maksimal. Melalui pendampingan dari Lembaga Lestari Muda, warga diajak untuk melihat peluang di luar sektor migas, seperti optimalisasi lahan pertanian berkelanjutan, pengembangan UMKM berbasis kearifan lokal, hingga pengelolaan destinasi wisata desa.
Peningkatan kapasitas ini mencakup:
Kecamatan Gayam diproyeksikan menjadi model bagi wilayah lain dalam hal keterpaduan perencanaan. Dengan keterlibatan aktif Lembaga Lestari Muda sebagai katalisator, program-program CSR EMCL kini diarahkan untuk membangun sistem, bukan sekadar memberikan donasi sesaat. Melalui penguatan kapasitas perencanaan dan pengembagan potensi desa ini, diharapkan masyarakat Gayam menjadi lebih siap menghadapi dinamika ekonomi ke depan. Kepala Bappeda berharap sinergi ini dapat mempercepat kenaikan status desa-desa di Gayam menjadi Desa Mandiri, sejalan dengan visi besar pembangunan Kabupaten Bojonegoro.
|
|
|
|
|
Sangat Puas
87 % |
Puas
7 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
7 % |